Tokyo – Perenang Ranomi Kromowidjojo adalah salah satu atlet Belanda yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Meski membela Belanda, perenang berumur 30 tahun itu memiliki darah Indonesia dalam tubuhnya.
Jika menilik pada nama Ranomi, aroma Indonesia sangat kental terasa. Nama Ranomi secara tidak langsung memberitahu, bahwa dia adalah keturunan Jawa.
Darah Indonesia didapatkan Ranomi dari sang ayah, Rudi Kromowidjojo.
Sementara itu, kakeknya adalah tenaga perkebunan dari Jawa yang dibawa pemerintah kolonial Belanda ke Suriname.Kisah perjalanan keluarga Ranomi cukup unik. Ayahnya lahir di Suriname, lalu pindah ke Belanda.
Sang ayah pun menikahi gadis asli Belanda bernama Netty Deemter. Dari pernikahan tersebutlah, Ranomi lahir.
Wanita kelahiran Sauwerd, Belanda itu, mulai berkompetisi di cabang olahraga (cabor) renang sejak usia delapan tahun. Saat berusia 15 tahun, bakat Naomi di olahraga tersebut mulai terlihat. Dia meraih medali perak dalam nomor gaya bebas pada tahun 2006.
Medali pertamanya didapatkan di Kejuaraan Eropa. Ranomi melanjutkan prestasinya dengan meraih perak dalam Kejuaraan Dunia Renang tahun 2007. Menariknya, setahun setelahnya dia berhasil meraih juara di Olimpiade Beijing 2008.
Itu merupakan debutnya di ajang bergengsi empat tahunan tersebut. Sosok berpostur 180 cm itu berlaga di nomor 4×100 meter gaya bebas bersama tiga perenang lain.
Saat tampil di Olimpiade London 2012, Ranomi memasang target tinggi, yakni tiga medali emas di tiga nomor berbeda. Hasilnya, dia sukses menggondol emas di nomor 50 meter dan 100 meter gaya bebas.
Kini, atlet cantik berusia 30 tahun itu kembali berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Targetnya jelas, dia ingin kembali meraih emas di turnamen bergengsi tersebut.
Pada olimpiade kali ini, Ranomi berlaga di nomor 50 m gaya bebas putri, 100 m gaya bebas putri, serta 4×100 m gaya bebas. Dia dipastikan akan berjuang keras untuk meraih hasil terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.