Friday, October 11, 2024
HomeEkonomi & BisnisRamalan Ekonomi Dunia 2021, Indonesia Terpuruk?

Ramalan Ekonomi Dunia 2021, Indonesia Terpuruk?

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghadiri KTT Informal Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) secara virtual. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dalam pertemuan itu, diumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2021 sebesar 6%.

“Namun, pertemuan tersebut dipengaruhi situasi pandemi ke depan,” kata Retno dalam konpers, Jumat (16/7/2021).

Retno menyampaikan saat ini kondisi dunia masih penuh tantangan, baik kesehatan maupun ekonomi. Seperti tahun lalu saja, pertumbuhan dunia disebut minus.

Maka dalam pertemuan itu memang pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi, khususnya masalah akses vaksin COVID-19 menjadi perhatian khusus. Retno mengungkap jumlah kasus kematian COVID-19 di dunia juga telah meningkat 15%.

“Beberapa negara APEC juga mengalami kenaikan kasus lebih dari 100%,” kata Retno.

Sebagai informasi, Jokowi telah menghadiri KTT Informal APEC yang saat ini diketuai oleh Selandia Baru. Pertemuan yang baru saja dilakukan merupakan pertemuan atau KTT khusus yang diperuntukan dalam membahas penanganan dan pemulihan ekonomi.

Penyebaran kasus positif Covid-19 dinIndonesia sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ini berakibat pada perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan menahan pemulihan ekonomi nasional.

Pada kuartal II-2021, Prompt Manufacturing Index-BI (PMI-BI) tercatat 51,45%. Naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 50,01% dan kuartal II tahun lalu yaitu 28,55%.

Seperti PMI manufaktur versi IHS Markit, PMI-BI juga menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika sudah di atas 50, maka artinya industriawan sedang dalam fase ekspansi.

Penyebaran kasus positif Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ini akan berakibat pada perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan menahan pemulihan ekonomi nasional.

Pada kuartal II-2021, Prompt Manufacturing Index-BI (PMI-BI) tercatat 51,45%. Naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 50,01% dan kuartal II tahun lalu yaitu 28,55%.

Seperti PMI manufaktur versi IHS Markit, PMI-BI juga menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika sudah di atas 50, maka artinya industriawan sedang dalam fase ekspansi.

Kemudian, Bank Indonesia juga mengungkapkan bahwa hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha terakselerasi. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang meningkat sebesar 18,98% pada kuartal II-2021 dibandingkan 4,5% pada kuartal sebelumnya.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai adalah sebesar 75,33% pada kuartal II-2021, meningkat dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 73,38%. Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi, dengan kondisi keuangan dunia usaha dan akses kredit yang membaik.

Akan tetapi, sepertinya kuartal III-2021 akan beda cerita. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM) akan membuat ekonomi ‘pincang’, bahkan ‘mati suri’.

BERITA LAIN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments