Saturday, October 5, 2024
HomeHukum & KriminalKena Prank, Kapolda Sumsel Minta Maaf

Kena Prank, Kapolda Sumsel Minta Maaf

Palembang – Bantuan sebesar Rp2 triliun yang berasal dari keluarga mendiang Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan tak kunjung cair. Muncul spekulasi, bantuan itu hanya tipuan belaka.

Putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti dan Prof Hardi Dermawan diperiksa. Hingga saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan Polda Sumsel.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri yang menerima bantuan simbolis tersebut tak menyangka dirinya bakal menjadi korban penipuan. Irjen Eko bahkan telah membentuk tim khusus untuk mengelola bantuan.

“Saya kan niat baik, ada orang mau menyumbang untuk Sumsel melalui saya, maka saya salurkan,” ungkapnya, Senin (2/8/2021).

Eko pun meminta maaf atas polemik rencana pemberian bantuan sebesar Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Eko di Gedung Promoter Polda Sumsel, Kamis (5/8/2021) didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi.

“Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu,” ujar Kapolda.

Eko mengungkapkan, polemik bermula saat dirinya dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya. Saat itu Eko mendapatkan informasi bahwa keluarga mendiang Akidi akan memberikan bantuan kepada masyarakat Sumsel terkait penanganan pandemi.

“Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya karena percaya dengan pemberian bantuan tanpa mengecek uang yang dijanjikan dulu sebelumnya,” ujar dia.

BERITA LAIN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments