Selayar – BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah, termasuk Kepulauan Takabonerate, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akibat gempa magnitudo (M) 7,4 di NTT. Warga Kepulauan Takabonerate menyebut air laut telah surut.
“Metti (air laut surut), dimanaki ini mau lari kodong (kita mau lari ke mana lagi)” ujar Sita, warga Pulau Rajuni, Kepulauan Takabonerate, Selayar, pada pukul 11.36 Wita, Selasa (14/12/2021).
Sita mengungkapkan, sebelumnya, gempa sempat terasa cukup kuat di Pulau Rajuni. Hal ini membuat warga panik dan berlarian keluar dari rumah.
“Keluar semua maki dari rumah ini (kami sudah lari keluar dari rumah semua)” ucapnya.
Sementara itu, warga di pulau lainnya di wilayah Kepulauan Takabonerate, yakni Pulau Jinato, melaporkan air laut di wilayahnya surut.
Sebelumnya diberitakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di sejumlah daerah di Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat (NTT-NTB). BMKG meminta pemerintah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Maluku, NTT dan NTB, dengan status ‘waspada’ tsunami mengarahkan masyarakat agar menjauhi pantai.
“Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status ‘Waspada’ diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai,” tulis BMKG dalam situs resminya, Selasa (14/12/2021).
Sementara itu, pemerintah daerah dengan status ‘siaga’ tsunami diminta mengarahkan masyarakat untuk mengevakuasi diri. Masyarakat harus mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi.
“Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status ‘siaga’ diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi,” sebut BMKG.