Tokyo – Atlet anggar Maria Belen Perez Maurice gagal merebut medali di Olimpiade 2020 Tokyo. Tapi wakil dari Argentina tersebut tidak pulang dengan tangan kosong. Di tengah kekecewaannya, Maria dikejutkan oleh sang pelatih dengan lamaran pernikahan. Dilakukan selagi melakukan wawancara, momen bahagia itu pun ikut dirayakan banyak orang.
Maria Belen yang kalah melawan Anna Marton asal Hungaria Senin kemarin tampaknya tidak marah pada pelatihnya. Pasalnya wanita 36 tahun itu mendapat kejutan spesial dari pria yang juga kekasihnya tersebut. Maria Belen dilamar ketika sedang menganalisa kekalahannya dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi. Saat berbalik wanita itu mendapati tulisan ‘Maukah kamu menikahiku?’ dan berkata ‘ya’.
“Mereka (staf televisi) memintaku berbalik dan dia sudah memegang surat. Aku langsung lupa semuanya. Aku seperti, ‘Oh Tuhan’. Kami sangat senang. Kami pasangan yang cocok. Tentu kami pernah bertengkar tapi kami menikmati waktu dengan satu sama lain. Kami sangat mencintai satu sama lain dan kami ingin menghabiskan hidup bersama. Kami akan merayakan ini di Buenos Aires dengan pesta barbecue,” ujar Marie.
Maria Belen dilamar oleh Lucas Saucedo, pria yang jadi pacarnya selama 17 tahun. Lamaran itu pun ternyata sudah direncanakan. Meski tidak punya cincin, pria itu sudah terpikir untuk meminta Maria jadi istrinya sejak malam sebelumnya. Akhirnya ia menggunakan kertas dan pulpen untuk melakukannya.
“Aku mencintai dia dan dia merasa sedih setelah kalah pertandingan jadi mungkin lamaran ini bisa mengubah mentalnya. Aku sudah menulis di kertas saat itu. Jika dia menang, tidak, aku akan menunggu,” ujarnya.
Pasangan ini memang bertemu sebagai guru dan murid anggar sebelum menjalin hubungan spesial. Ternyata pria yang sebelumnya adalah atlet tersebut sudah pernah melamar Maria Belen di 2010 tapi ditolak. Ketika itu, Maria merasa terlalu muda untuk menikah. 11 tahun kemudian ia merasa bahwa saatnya sudah tiba.
Sebagai coach dan atlet yang sering bersama, mereka mengaku senang bisa bepergian dan memanfaatkan momen berlaga di luar negeri sebagai ajang liburan. “Kami selalu melakukan sesuatu. Kami adalah pasangan yang cocok. Kami sering bersenang-senang,” kata Maria Belen.