Jakarta – Kementerian Kesehatan RI telah mengonfirmasi penyebaran lokal varian baru virus Covid-19, Omicron, di Indonesia. Penularan Omicron disebut lebih cepat dibanding varian terdahulu. Banyak yang bertanya-tanya, seperti apa sih gejala yang dialami penderita virus corona varian Omicron?
Kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan, dokter Angelique Coetzee, menyebutkan gejala Omicron sangat berbeda dari varian Delta. Ia menyebut, gejala Omicron, sangat mirip dengan gejala pilek atau flu.
Menurut laporan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC), mayoritas penderita Omicron mengalami gejala batuk kering disertai tenggorokan gatal, kemudian letih, hidung tersumbat. Namun bisa juga disusul demam, mual, napas pendek atau kesulitan bernafas serta diare.
Kasus dengan kehilangan penciuman sangat jarang. Hanya 8% pasien yang mengalami anosmia. Dalam penelitian di Afrika Selatan, sangat jarang alat bantu nafas dan oksigen digunakan.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Inggris mengidentifikasi lima gejala utama Omicron, yakni pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin-bersin, sakit tenggorokan. Penelitian ini juga mengungkapkan kasus Covid-19 dengan varian Omicron kemungkinan lebih sulit dikenali.
Beberapa bukti juga menunjukkan varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. Namun, Badan Kesehatan Dunia atau WHO meminta warga tetap waspada karena penularan cepat bisa membebani rumah sakit.
Meski ada kabar baik soal Omicron, kewaspadaan harus tetap diberlakukan. WHO misalnya memberi peringatan terbaru soal varian terbaru corona itu.
Lembaga PBB ini menyebut risiko yang ditimbulkan Omicron ‘masih sangat tinggi’. Secara global, kasus Covid-19 sudah melonjak 11% dibanding pekan lalu, dengan Omicron sebagai pendorong utamanya.
“(Omicron) telah melampaui Delta yang sebelumnya dominan,” kata WHO dalam laporannya, Rabu (29/12/2021).
“Bukti yang konsisten menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta dengan waktu penggandaan dua hingga tiga hari dan peningkatan pesat dalam kejadian kasus terlihat di sejumlah negara. Termasuk Inggris dan Amerika Serikat, di mana itu telah menjadi varian yang dominan,” tambah WHO.
Dengan berbagai informasi yang beredar, apapun varian Covid-19, Delta atau Omicron. Pola hidup sehat tetap harus dijalani, masyarakat Indonesia dihimbau untuk waspada, karena penyebarannya dianggap bikin gaduh dan panik semua negara di dunia.