Beijing – Seorang warga Kanada terancam mendapat hukuman mati di Cina, setelah pengajuan bandingnya ditolak pengadilan setempat.
Menurut pengadilan, hukuman terhadap Robert Lloyd Schellenberg, yang ditahan atas dakwaan peredaran narkoba, tetap digelar karena buktinya cukup.
Schellenberg awalnya divonis 15 tahun penjara. Namun pada 2019, kasusnya disidangkan ulang karena hukumannya dianggap terlalu ringan.
Hukuman mati yang dijatuhkan kepada Schellenberg terjadi di tengah hubungan panas yang terjadi antara Kanada dan Cina.
Duta Besar Kanada Dominic Barton mengecam hukuman yang dijatuhkan pengadilan “Negeri Panda” kepada Schellenberg.
Barton menyebut penolakan banding itu “kebetulan” terjadi di saat proses hukum ekstradisi terhadap petinggi Huawei, Meng Wanzhou, tengah digelar.
Meng, putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, saat ini ditahan di “Negeri Mapple” atas permintaan Amerika Serikat (AS).
Schellenberg ditahan pada 2014, dan dijerat dakwaan berusaha menyelundupkan 227 kg metamfetamin dari Australia ke Cina.
Dia sempat membantah tuduhan tersebut, dan mengaku datang sebagai turis. Pada 2018, dia dijatuhi 15 tahun penjara.
Beberapa hari kemudian, Kanada menangkap Meng atas permintaan ekstradisi yang dilayangkan AS, dilansir BBC Selasa (10/8/2021).
Saat itu, Beijing sudah memeringatkan pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau akan konsekuensi serius kecuali mereka membebaskan Meng.
Schellenberg kemudian mengajukan banding atas vonisnya. Namun bukannya dikurangi, hakim malah memberikan vonis mati.
Dalam sidang banding pertama, majelis hakim menyatakan Schellenberg terlibat serius dalam penyelundupan narkoba internasional.
Saat itu kuasa hukum Schellenberg, Zhang Dongshuo kepada Reuters berujar hukuman kepada kliennya tidak bisa ditambah.
Pasalnya saat itu mereka maupun tim jaksa penuntut tidak mengajukan bukti baru. Selain Schellenberg, warga Kanada juga ditahan oleh Beijing.
Michael Spavor, seorang pengusaha ditangkap bersama temannya yang mantan diplomat, Michael Kovrig. Terjadi beberapa hari setelah Meng ditahan.
Pada Maret, sidang terhadap Spavor yang dilangsungkan di Dandong hanya berjalan selama dua jam tanpa putusan diambil.
Saat itu, PM Trudeau menyebut diplomatnya tidak diizinkan masuk, dan menekankan sidang tertutup tersebut tak bisa diterima.