Jakarta – Taman Mini Indonesia Indah akan direnovasi. Dan rencana untuk meremajakan atau revitalisasi ini merupakan bagian dari persiapan Presidensi Indonesia dalam penyelenggaraan G20, termasuk acara puncak KTT G20 di Bali, November mendatang.
Berbenah atau berdandan cantik TMII adalah untuk menarik perhatian para tamu dari Delegasi KTT G20 di Indonesia. “Proses revitalisasi TMII diharapkan selesai pada Oktober 2022 untuk beberapa area utama. Tentu saja, proses ini akan melibatkan banyak pihak yang memiliki kompetensi dan memahami esensi dari keberadaan TMII pada awalnya,” ujar Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney pada akhir Januari lalu di Jakarta.
Memang masih dalam pembahasan mengenai jam operasional TMII, selama proses renovasi dan revitalisasi berlangsung. Dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau TWC dan Kementerian Sekretariat Negara yang masih membahas tentang jam operasional supaya TMII tetap dibuka secara parsial meski dalam tahap direvitalisasi.
Revitalisasi ini diharapkan menjadikan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesia.
Nantinya TMII akan direvitalisasi mengusung konsep Indonesia Opera yang mempresentasikan keragaman dan kekayaan potensi daerah dan budaya Indonesia secara modern dan inspiratif.
Dengan area seluas kurang lebih 150 hektar, TMII merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia, hal ini sejak 1975, namun kini disesuaikan dengan provinsi Indonesia sekarang.
Dan di TMII juga menampilkan berbagai anjungan daerah berarsitektur tradisional dan rumah Adat nan mempesona, serta menampilkan aneka busana, tarian juga tradisi daerah dan seluruh Nusantara.
Kemudian di tengah-tengah TMII juga terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia. Sering digunakan sebagai pusat edukasi yang menampilkan kebhinekaan, edukasi pulau-pulau Archipelago Indonesia.Lalu ada kereta gantung yang menyenangkan, berbagai museum, Theater Tanah Airku serta Keong Emas yang melegenda
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang berlokasi di Jakarta Timur.
Sebagai wisata budaya, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1972 dan penyelesaiannya tiga tahun kemudian atau tahun 1975.
Pengelolaan TMII semula dihandel Keluarga Mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto, melalui Yayasan Harapan Kita sejak 1977 hingga pada 31 Maret 2021.
Kemudian pengelolaan TMII langsung diambil alih Kementerian Sekretariat Negara, yang prosesnya berlangsung pada 1 April sampai 30 Juni 2021. Sebagai informasi PT Taman Wisata Dan di Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau TWC secara resmi telah menjadi pengelola TMII pada tanggal 1 Juli 2021, melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) TMII antara Kementerian Sekretarian Negara (Kemensesneg) dengan TWC dengan jangka waktu selama 25 tahun.
Adapun Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nisa Tenggara Timur.
Nah, untuk pelaksanaan pembangunan akan infrastruktur, salah satunya adalah TMII.
“Presiden menugaskan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan percepatan pembangunan atau renovasi infrastruktur dan fasilitas untuk mendukung penyelenggaraan acara internasional. ‘ Demikian bunyi Pasal 1 Perpres 116/2021 dan penugasan ini meliputi persiapan Presiden si Indonesia dalam KTT G20 di Bali, renovasi TMII di Jakarta, penataan kawasan Mandalika Nusa Tenggara Barat dan persiapan ASEAN Summit di Tana Mori Labuan Baik, Nusa Tenggara Timur.
Taman Mini dan Penyelenggaran Event Dunia
Memang Taman Mini Indonesia Indah ini mempesona dan bisa dipastikan para Delegasi KTT G20 akan tertarik dan keindahannya. Apalagi kini TMII sudah direvitalisasi, tampil lebih cantik dan berbenah diri.
Banyak cerita indah tentang pesona Taman Mini bagi para Delegasi Pelaksanaan Event Dunia ini yang berlangsung di Indonesia. Seperti berdirinya Monumen Persahabatan Negara Non Blok yang diresmikan pada 1 September 1992 oleh Presiden Soeharto. Berdirinya monumen ini di TMII untuk mengenang semangat yang terkandung dalam Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non Blok.
Monumen berbentuk bola dunia yang disangga air mancur dengan lima ekor merpati di yeng di tengahnya melambangkan kebersamaan, perdamaian dan semangat negara-negara Non Blok melaksanakan prinsip-prinsip dasar visi dan misi gerakan. Serta komitmen untuk memelihara perdamaian dunia yang dilambangkan dengan taman yang menyerupai mata. Hal ini mengacu sebagai refleksi cita-cita dan pandangan gerakan Non Blok melihat jauh ke depan.
Di dalam monumen ini juga ditanam 108 pohon persahabatan dari berbagai jenis pohon yang dikenal di Negara asal penanaman nya.
Kemudian pada acara pertemuan persahabatan para pemimpin Ekonomi Asia Conference (APEC) pada November 1994, TMII juga menjadi tempat khusus menjamu para Tamu Delegasi Event Dunia ini.
Bahkan para istri-istri atau pendamping acara pertemuan persahabatan para pemimpin Ekonomi Asia Conference (APEC) menulis nama dan menandatangani Taman Prasati APEC di TMII.
Taman ini terletak di sebelah kiri pojok depan gedung Pusat Pengelolaan dan di samping kiri Museum Indonesia. Prasati ini terlindung dalam sebuah bangunan Pendopo beratap Joglo yang merupakan kenang-kenangan bagi TMII atas kunjungan Ibu Negara dari Negara-Negara anggota APEC.
Dengan sudah dilakukan revitalisasi , nantinya Taman Mini akan tampil lebih cantik dan menarik perhatian Presidensi Indonesia dalam penyelenggaraan G20 mendatang.