Tuesday, November 12, 2024
HomePolitikSurvei: Elektabilitas Prabowo-Ganjar Memimpin

Survei: Elektabilitas Prabowo-Ganjar Memimpin

Jakarta – Posisi dua figur calon presiden makin sulit dikejar setelah menembus elektabilitas 20 persen.

Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Prabowo Subianto kembali memimpin dengan elektabilitas 20,3 persen.

Pada urutan kedua, Ganjar Pranowo membayangi dengan elektabilitas 20,0 persen.

Sementara Anies Baswedan bersaing ketat dengan Ridwan Kamil, di mana elektabilitas masing-masing 10,6 persen dan 10,2 persen.

“Prabowo dan Ganjar makin tak terkejar di bursa capres 2024, disusul oleh Anies dan Ridwan Kamil yang bersaing ketat,” kata peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (9/1/2022).

Menurut Reza, elektabilitas Prabowo masih mungkin bisa dikejar kembali oleh Ganjar.

Meskipun unggul, tren dalam dua tahun terakhir menunjukkan elektabilitas Prabowo cenderung stabil pada kisaran 20 persen.

Sementara itu Ganjar mengalami tren kenaikan, dari elektabilitas di bawah 10 persen bergerak naik pada 14-17 persen, dan kini menembus 20 persen.

Menurutnya, jika tren terus berlanjut, diprediksi Ganjar bisa unggul dan meninggalkan Prabowo.

Di bawah Anies dan RK, dua figur lain juga tampak bersaing, yaitu Sandiaga Uno (7,1 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (5,3 persen).

“Jika Pilpres 2024 kembali diikuti dua pasangan, besar kemungkinan persaingan ketat bakal terjadi dalam bursa cawapres,” kata Reza.

Anies, RK, Sandi, dan AHY berpeluang memperebutkan tiket cawapres, jika Prabowo dan Ganjar menjadi capres.

Masih ada sejumlah nama lain, yaitu Erick Thohir (4,4 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,1 persen), dan Giring Ganesha (2,0 persen).

Belum lagi nama-nama yang merupakan figur kuat di tubuh partai politik, sebut saja Puan Maharani (1,6 persen) dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).

Ada pula Mahfud MD (1,1 persen), sedangkan lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,0 persen.

“Situasinya agak berbeda jika batasan presidential threshold (PT) 20 persen dihapuskan, peluang majunya nama-nama tersebut sebagai capres terbuka lebar,” pungkas Reza. Sebagai catatan, sejumlah kalangan kembali mengajukan judicial review untuk menghapus ketentuan PT.

Survei ini dilakukan pada 26 Desember 2021-5 Januari 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi, dipilih secara acak bertingkat, diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan.

Margin of error ±2,9 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA LAIN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments