Bintan – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, CEO Gallant Venture Pte LTD Eugene Cho Park, dan Executive Director of Gallant Venture Pte LTD Frans Gunara melakukan seremonial penentuan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, yang berada tepat di bibir pantai Bintan yang indah. Pembangunan Bintan International Circuit akan memanfaatkan luas lahan mencapai 500 hektar di kawasan pariwisata Bintan Resort, di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau. Khusus untuk sirkuit dan tribun, sudah disiapkan lahan seluas 75 hingga 100 hektar yang memungkinkan panjang lintasan sirkuit bisa dibangun mencapai 5,2 Km.
Bintan International Circuit memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Lokasinya sangat strategis, hanya memerlukan waktu sekitar 18 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam, 30 menit dari pelabuhan Ferry Batam Center, 40 menit dari Nagoya Pusat belanja, 45 menit dari Harbour Bay Batam, serta sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang. Lokasinya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, menjadikan industri pariwisata di Bintan sangat kompetitif.
“Terlebih Sirkuit Sepang di Malaysia sejak tahun 2018 sudah tidak lagi menyelenggarakan Formula 1. Bintan International Circuit juga tidak akan menjadi saingan Singapura yang rutin menyelenggarakan Formula 1. Malah justru Gallant Venture Pte LTD dan IMI akan bekerjasama dengan Singapura agar kedepannya penyelenggaraan Formula 1 bisa diselenggarakan di Bintan, dengan dukungan dari Singapura. Sehingga Singapura tidak perlu lagi menutup jalan raya dan menutup mall dan toko-toko dengan biaya kompensasi yang sangat besar untuk menyelenggarakan Formula 1,” ujar Bamsoet usai menentukan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, di Bintan, Kamis (17/3/22).
Turut hadir Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, CEO Gallant Venture Pte LTD Eugene Cho Park, Executive Director of Gallant Venture Pte LTD Frans Gunara, Group General Manager Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab, Director Populous Andrew James, Pangkogabwalhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Gerry Yasid, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Manalu, Wakapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Rudi Pranoto, Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan, dan Ketua KONI Kepulauan Riau Usep RS.
Hadir pula pengurus IMI Pusat antara lain, Badan Pembina Tinton Soeprapto, Badan Penasihat Robert Kardinal, Bendahara Umum Iwan Buana, Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Komunikasi dan Media Hasby Zamri, serta Ketua IMI Kepulauan Riau Rizki Faisal.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, master plan pembangunan Bintan International Circuit rencananya terbagi dalam lima zona. Yakni Fast Zone (race circuit), Water Sport Zone, Residential Zone, Mixed Used Zone, dan Eco Zone. Designnya dipercayakan kepada konsultan internasional dari Inggris, Populous. Rekam jejaknya tidak perlu diragukan. Telah banyak mendesign arena motorsport di berbagai negara dunia, antara lain Silverstone Circuit, Alabama Motorsports Park Circuit, Dubai Autodrome and Business Park, Iceland Motopark, The Circuit of Wales, hingga The London Grand Prix
“Pembangunan Fast Zone (race circuit) akan memanfaatkan lahan seluas 75 hingga 100 hektar dengan target sertifikasi lintasan sirkuit Grade One. Selain untuk Formula 1, juga bisa digunakan untuk menggelar berbagai kejuaraan balap dunia seperti Formula 1, Formula 2, Formula 3, GT3, World Endurance Championship, V8 Supercars, World Touring Car Cup, hingga Nascar Oval. Semakin menempatkan Bintan dan Kepulauan Riau dalam peta olahraga otomotif dunia,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain lintasan sirkuit berkelas internasional, Bintan International Circuit juga didukung panorama alam yang eksotik berupa bentang pantai, kontur perbukitan, perkebunan, hingga kanal buatan yang langsung menembus dari laut ke kawasan arena sirkuit sehingga bisa menampung ratusan yacht. Karena panorama alam yang eksotik, penonton bisa menyaksikan balapan di sirkuit melalui bukit yang indah. Diperkuat keberadaan entry plaza, signature bridge, car parking, hingga site links.
“Di areal Water Sport, akan dibuat ombak buatan untuk menunjang kegiatan beach volley ball hingga white water rafting/slalom centre. Sedangkan Eco Zone berupa mountain biking, trekking/hiking, viewpoint resorts, villas, ropeway, sky bridge, nature trail, bird watching, hotels, café/restaurant, mountain sports institute, hingga pantation/edible landscape. Sedangkan di kawasan Mixed Used Zone akan terdapat penginapan hingga kuliner Nusantara dengan memanfaatkan potensi UMKM setempat. Ditunjang kehadiran museum otomotif yang menampilkan berbagai kendaraan klasik hingga modern yang pernah memeriahkan dunia otomotif Indonesia, sekaligus sebagai bagian dari edukasi otomotif terhadap berbagai kalangan generasi bangsa,” pungkas Bamsoet.