Jakarta – Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024 dalam survei November 2021. Hasilnya terlihat tidak ada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dominan atau menonjol.
“Ini betul-betul statistically, neck to neck, kita tidak tahu lagi siapa yang unggul karena perbedaannya sangat tipis tiga pasangan ini,” ujar Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei secara daring, Minggu (5/12/2021).
Indikator melakukan simulasi Pilpres 2024 dengan tiga poros. Simulasi pertama, memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Kedua, pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Ketiga, pasangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani.
Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan keluar sebagai pemenang dengan dukungan 29,6 persen. Masih terpaut tipis dengan urutan kedua Ganjar-Airlangga dengan dukungan 28,8 persen, serta Anies-Erick 28,2 persen. Responden tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 13,5 persen.
Simulasi kedua, Indikator menduetkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menparekraf Sandiaga Uno, menghadapi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Menteri BUMN, serta pasangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani.
Hasilnya, Ganjar-Erick mendapatkan dukungan tertinggi dengan angka 31,1 persen. Namun, hanya terpaut tipis dengan Anies-Sandiaga yang mendapat dukungan 30,8 persen, juga Prabowo-Puan yang didukung 28,1 persen. Sementara yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 10 persen.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.