Jakarta – Panjat pinang merupakan salah satu permainan khas Indonesia yang sering diadakan pada saat merayakan hari kemerdekaan, yaitu pada 17 Agustus.
Kegiatan panjat pinang ini pernah mendapatkan rekor MURI pada 2018 karena pelaksanaan panjat pinang yang terpanjang, dengan jumlah pohon pinang sebanyak 72 batang, yang terbagi atas 52 batang di lokasi Sport Centre dan 20 batang di lokasi pantai Tapak Paderi, Bengkulu.
Pohon pinang yang tinggi batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia penyelenggara. Di bagian atas pohon pinang tersebut, telah digantung beragam hadiah menarik seperti sepeda, kipas angin, sandal jepit, hingga beberapa perabotan rumah lainnya. Para peserta berlomba sebagai mendapat hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon pinang.
Karena batang pohon pinang yang telah diberi pelumas itu licin, para pemanjat batang pohon seringkali jatuh. Kerja sama para peserta sebagai pemanjat batang pohon inilah yang kebanyakan berhasil mengatasi licinnya batang pohon serta menjadi atraksi menarik bagi para penonton. Hadiah tersebut dibagikan untuk para peserta masing masing.
Di balik permainannya yang unik dan menantang, ternyata panjat pinang memiliki sejarahnya hingga dapat dilestarikan sampai saat ini.
Panjat pinang berasal dari masa penjajahan Belanda dahulu. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda bila sedang menyelenggarakan acara seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain. Panjat pinang pada saat itu diikuti oleh orang-orang pribumi untuk memperebutkan hadiah.
Hadiah yang disediakan kebanyakan bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, karena bagi kalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. Sementara orang pribumi bersusah payah memperebutkan hadiah, orang-orang Belanda menonton sambil tertawa.
Cara permainan panjat pinang yang sekarang masih sama seperti dulu.
Permainan yang kerap digelar menjelang 17 Agustus ini masih bertahan hingga sekarang.
Berikut fakta mengenai perlombaan panjat pinang:
1. Panjat pinang adalah perlombaan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda
2. Perlombaan ini dulunya dikenal sebagai de Klimmast, yang memiliki arti ‘memanjat tiang’
3. Pada masa itu panjat pinang biasa diadakan setiap 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina
4. Tidak hanya itu, masyarakat Belanda juga mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara penting seperti pernikahan, hajatan, dan lain-lain
5. Dulu para penjajah memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang
6. Pada masa itu hadiah yang diperebutkan adalah bahan pokok seperti beras, roti, keju, gula, tepung, dan pakaian
7. Barang-barang itu adalah sebuah kemewahan bagi masyarakat Indonesia yang saat itu hidup serba kekurangan
8. Sementara masyarakat Indonesia bersusah payah memanjat dan meraih hadiah, orang-orang Belanda menonton dari bawah
9. Mereka menganggap hal ini sebagai lelucon dan menertawakan ketika ada orang yang terjatuh
10. Itulah alasan banyak orang menentang lomba panjat pinang diadakan di Indonesia
Banyak orang menganggap bahwa panjat pinang hanya memori buruk saat masa penjajahan dan tak perlu dilestarikan. Karena panjat pinang dianggap sebagai gambaran bangsa Indonesia yang ditindas dan ditertawakan oleh penjajah.
Tapi, ada pula yang menilai bahwa panjat pinang diadakan untuk meneladani perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Ada beberapa nilai yang bisa diambil yaitu kerja sama, semangat, dan pantang menyerah untuk meraih sesuatu.