Ottawa – Visi keberlanjutan bumi secara internasional telah menghasilkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Pela Technologies, perusahaan yang membuat produk sehari-hari tanpa limbah.
Didukung oleh investor seperti Jay-Z dan Jay Brown, misi perusahaan yang berbasis di Kanada adalah untuk menginspirasi perusahaan dan konsumen, agar bertanggung jawab atas produk dan jejak karbon mereka.
Tak cukup sampai di situ, Pela kini dengan bangga mengumumkan peluncuran Lomi. Ini adalah alat dapur pertama di dunia yang akan mengubah sisa makanan, kotak, kain, dan bioplastik menjadi kompos dalam waktu 24 jam.
Secara global, pengelolaan limbah adalah industri senilai $2 triliun atau setara Rp29 kuadriliun rupiah. Dan Pela merintis gerakan non-pemerintah pertama, yang bisa dibilang sebagai salah satu masalah terbesar di dunia. Hingga saat ini, Pela telah mencegah pembuatan setara dengan 48 juta kantong plastik.
“Kedatangan Lomi adalah awal dari era baru Pela, yang selanjutnya memposisikan merek sebagai pemimpin dalam ruang pengelolaan limbah,” lanjut Matt Bertulli.
“Mirip dengan memiliki mesin pencuci piring, tujuan kami adalah agar setiap rumah tangga memiliki Lomi. Desain kontemporer dan fungsinya yang mulus akan mempermudah konsumen untuk mengubah cara mereka mendekati limbah rumah tangga, dan pengomposan.”
Secara sederhana, Lomi mempercepat pemecahan limbah makanan menjadi biomassa yang terfragmentasi. Cara kerja ini mirip dengan cara cacing tanah memecah dan mencampurkan jaringan tanaman, tetapi tanpa bau dan kekacauan.
Biomassa terfragmentasi ini memberikan lebih banyak luas permukaan untuk pertumbuhan mikroba, yang mempercepat proses pengomposan. Produk akhirnya berupa amandemen tanah alami yang merupakan sumber makronutrien tanah dan mikronutrien, serta meningkatkan kandungan organik tanah.
Untuk Anda yang tertarik memilikinya, Lomi tersedia untuk pre-order di platform Indiegogo. Harga pemesan awal mendapatkan potongan 40% dari harga eceran normal, yang dibuka dari $299 dolar AS atau Rp4,3 juta rupiah.Konsumen akan menerima produknya pada November 2021.