Lombok – Beredar viral di media sosial tentang pria yang menikahi dua orang wanita sekaligus. Pernikahan tersebut terjadi di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto pernikahan tersebut awalnya diunggah oleh akun Facebook Doyok Potret. Dalam video yang berdurasi 27 detik itu, terlihat momen acara akad nikah pengantin pria berpeci dan jas dengan dua orang pengantin wanita berbaju putih.
“Dua istri cupuk pengantin kute…” tulis akun Facebook Doyok Potret.
Video viral tersebut sudah lebih dari tiga ribu kali dibagikan dan mendapat 377 komentar. Warganet yang berkomentar ada yang penasaran bagaimana perasaan kedua orangtua pengantin dan bingung bagaimana nantinya kartu keluarga pengantin tersebut.
“Dia yang santuy tapi orang tuanya yang sakit,” ujar akun @Baiq Ida Wardani.
“Kasihan mba yang satunya, kok murung gitu, menyesel ya mba,” tanya akun Facebook @Sha.
“Semoga samawa.. Istri 2 lahir batin harus bisa terpenuhi, jangan sampai ada yang ngedumel dalam hati,” tutur akun @Vio Vankha.
“Pasti orangtua atau saudaranya ada yang gak setuju. Lakinya juga terlihat kurang etika pak ustad lagi mengucap 2 kalimah sahadat dia sibuk minum,” saut akun @Lara Lara.
“Hayo loh itu entar istrinya pada rebutan nama di kartu keluarga siapa yang namanya lebih dulu setelah suaminya???,” timpal akun @Ihfan Adi S.
Seperti dikutip dari Antara, pengantin pria yang viral menikahi dua wanita sekaligus itu bernama Korik Akbar (20 tahun). Dia merupakan warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB. Dua wanita yang dinikahinya bernama Khusnul Hotimah (20 tahun), warga Desa Prabu, dan Yun Nitanuri (21), warga Desa Rambitan, NTB.
Pernikahan satu mempelai pria dengan dua pengantin wanita alias poligami itu digelar pada 20 Juli 2021. Camat Pujut, Lalu Sungkul, membenarkan warganya menikahi dua wanita sekaligus. Acara tersebut disaksikan oleh beberapa warga.
Dalam pengakuannya, Korik mengatakan tidak merencanakan untuk menikahi Khusnul dan Yun secara bersamaan. Menurutnya, pernikahan poligami sekaligus itu karena takdir.
“Tidak pernah ada rencana, tapi ini adalah jodoh,” kata Korik seperti dilansir Antara, Rabu (28/7/2021). Saat diwawancara dengan didampingi dua istrinya, Korik menebar senyum.
Korik mengaku awalnya mengenal Nitanuri pada 2016. Setelah bercerai, Korik menjalin asmara dengan Nitanuri. Pada saat bersamaan, Korik berpacaran dengan Khusnul sejak 2011. Dia mengaku jarang bertemu saat pacaran.
“Selama pacaran hanya lewat HP saja untuk membagi waktu. Jarang malam Mingguan,” katanya.
Korik lalu mengajak Nitanuri dan Khusnul menikah. Namun Korik tidak bilang kepada dua kekasihnya soal poligami.
Nitanuri dan Khusnul bertemu untuk pertama kali saat akad nikah berlangsung. Dan menurut pengakuan sang mempelai pria, kedua wanita yang dinikahinya tu bersedia dipoligami.
“Saya tidak kasih tahu. Setelah di rumah, keduanya baru tahu mereka dimadu,” ujar Korik. “Kita sama-sama pernah menikah. Namun telah cerai,” tambahnya.
Khusnul yang diwawancara bersama Korik mengakui bahwa dirinya tak tahu akan dimadu. Namun dia menerima poligami yang dilakukan sang suami.
“Namanya jodoh, saya akan jalani saja. Saya tahu (dipoligami) setelah di rumahnya,” kata Khusnul.
Setelah akad nikah pada 20 Juli 2021, pasangan poligami ini menggelar resepsi. Resepsi nikah Korik dengan Khusnul dan Yun digelar pada Senin (26/7/2021) di kediaman mempelai pria di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB.