Canberra – Pemerintah Australia menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di Canberra setelah mendeteksi satu kasus positif Covid-19 di ibu kota Negeri Kanguru tersebut.
Kepala Menteri Daerah Ibu Kota Australia, Andrew Barr, menyatakan bahwa Canberra akan berada dalam status lockdown selama sepekan mulai hari ini, Kamis (12/8/2021).
Pemerintah Canberra juga akan menerapkan jam malam. Sekitar 400 ribu lebih penduduk ibu kota diperintahkan berdiam diri di rumah mulai pukul 17.00 waktu lokal setiap harinya selama lockdown.
“Yang sedang kita semua hadapi saat ini di ibu kota ini adalah risiko kesehatan publik paling serius, sungguh, sejak awal pandemi muncul,” kata Barr seperti dikutip AFP.
Barr menuturkan bahwa satu pasien positif Covid-19 yang baru diketahui itu telah terinfeksi virus corona sebelum terdeteksi oleh pihak berwenang dan dikarantina.
Canberra menjadi wilayah terbaru di Australia yang menerapkan lockdown. Sampai saat ini, Kota Melbourne dan Sydney juga masih dalam status lockdown menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang masih signifikan.
Sebagian besar wilayah New South Wales (NSW) juga lockdown mulai Rabu (11/8) demi mengantisipasi penularan Covid-19 di masyarakat, terutama terhadap populasi suku asli Aborigin yang cukup besar di negara bagian itu.
“Saya meminta semua komunitas Aborigin juga untuk tetap di rumah, datang untuk dites Covid-19 jika Anda memiliki gejala, dan tentu saja mohon segera lakukan vaksinasi sesegera mungkin,” kata Marianne Gale dari Departemen Kesehatan NSW.
Setelah berhasil mempertahankan status nol penularan Covid-19 selama beberapa bulan terakhir, Australia kembali dihantui gelombang baru infeksi virus corona akibat penyebaran varian Delta yang lebih menular.
Di Sydney, sebagai episentrum gelombang baru Covid-19, tercatat hampir 6.500 kasus Covid-19 dengan 36 kematian sejak gelombang baru virus corona muncul sekitar pertengahan Juni lalu.
Sebelum gelombang baru Covid-19 ini merebak, Negeri Kanguru sempat dipuji menjadi salah satu negara yang sukses mengendalikan pandemi virus corona.
Namun, pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison terus berada dalam tekanan sejak gelombang baru varian Delta Covid-19 terus menyebar di Negeri Kanguru.
Morrison juga terus dikritik lantaran program vaksinasi nasional yang lambat dan membuat berbagai kota dan negara bagian di Australia hanya bisa mengandalkan penerapan lockdown berulang-ulang untuk meredam angka penularan Covid-19.
Sampai saat ini, Australia mencatat total 37.500 kasus Covid-19 dengan 946 kematian dari total 25 juta populasinya.