Jakarta – Seluruh anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI diminta mendirikan posko pengaduan masalah pangan dan energi. Posko tersebut untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat terkait tingginya harga pangan yang nantinya akan digunakan Partai NasDem sebagai bahan evaluasi saat rapat kerja (raker) dengan pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Roberth Rouw dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/4/2022).
“Anggota Fraksi Partai NasDem DPR dapat membuat posko pengaduan masyarakat terkait keluhan masyarakat tentang pangan di dapilnya masing-masing. Pengaduan itu akan kami sampaikan dalam raker bersama pemerintah,” ungkap Roberth.
Legislator NasDem dari Dapil Papua itu juga menjelaskan, melalui posko tersebut setiap anggota Fraksi NasDem juga diminta melakukan pemantauan ketersediaan pasokan pangan dan keterjangkauan harga. Selain pangan, posko juga memantau masalah energi terkait krisis global akibat adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia- Ukraina.
“Akibat Covid-19 dan perang ini, Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) menyebutkan bahwa harga pangan mencapai titik tertinggi karena Ukraina dan Rusia selama ini merupakan penghasil pangan dunia,” ungkap Roberth.
Robert menyampaikan, NasDem menyadari bahwa banyak negara lain bergantung dengan hasil pangan dari Rusia dan Ukraina. Tentu, ketersediaan pangan dunia yang semakin menipis itu secara otomatis berakibat buruk bagi kebutuhan pangan di Indonesia.
“Karenanya, harga-harga pangan dan kebutuhan pokok naik sangat tinggi dan berakibat terjadi kenaikan angka inflasi,” jelas Roberth.
NasDem meminta pemerintah untuk bisa mengantisipasi potensi hilangnya stabilitas pangan di dalam negeri. Karena Fraksi Partai NasDem DPR berkepentingan untuk menjaga agar krisis pangan tidak terjadi di dalam negeri.
“Semua pihak harus mempersiapkan langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang ditimbulkan. NasDem pun mengajak semua pihak untuk memperkuat ketahanan pangan dengan mendukung program pemerintah yang ingin melakukan swasembada pangan,” tegas Roberth.