Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam hal kebebasan berbicara atau mengeluarkan pendapat. Menurut AHY, era sekarang banyak rakyat merasa takut berbicara termasuk untuk menyampaikan hal-hal umum.
“Banyak rakyat merasa takut bicara sekarang. Dari berbagai perjumpaan di lapangan, banyak yang menyampaikan, Mas, Mbak, kami takut bicara. Jangankan untuk menyampaikan kritik, untuk menyampaikan hal umum saja mereka ragu-ragu. Nah, tentunya ini tidak diharapkan,” ujar AHY saat menyampaikan sambutan di acara Silahturahmi dan Kontemplasi Ramadhan Partai Demokrat di Ballroom Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (17/4/2022).
Dalam acara ini, hadir Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan jajaran pengurus partai Demokrat.
AHY mengingatkan kritik yang membangun sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Kritikan, kata dia, merupakan masukan dan bahan koreksi bagi pemerintah untuk bekerja lebih baik demi kesejahteraan masyarakat.
“Sebenarnya kritik yang membangun, masukan positif itu diperlukan bagi pemerintahan, bagi negara, karena tentunya dengan masukan dan feedback tadi, mudah-mudahan negara kita di arah yang benar. Mudah-mudahan pemerintah kita sukses, karena kalau pemerintah kita sukses, kita semua senang, rakyat akan senang, karena artinya pemerintah bisa menghadirkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” ungkap dia.
Karena itu, AHY berharap suara-suara kritis tidak boleh dibungkam. Apalagi, kata dia, para pengkritik juga terlalu mudah diintimidasi. Menurut AHY, pembungkaman suara-suara kritis menjadi salah satu indikator di era pemerintahan sekarang.
“Janganlah kemudian suara seperti itu dibungkam dan terlalu mudah diintimidasi. Ini yang kemudian dipotret lembaga internasional tadi, indikator lain yang menunjukkan telah terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia dan bahkan kita dianggap cacat demokrasi,” tegas AHY.
