Jakarta, 11 Agustus 2025—Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira mengungkapkan bahwa Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang berlangsung di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat (10/8) adalah momen bersejarah bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, upacara ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan militer, tetapi juga tonggak penting restrukturisasi dan penguatan organisasi TNI demi menjawab tantangan pertahanan masa kini dan masa depan.
“Apresiasi untuk TNI yang kini telah menjadi institusi yang adaptif dan mampu membaca ancaman dengan presisi, serta merespons secara tepat dan cepat. Selain itu, dengan kepemimpinan yang lebih kuat di satuan-satuan elit, diharapkan koordinasi antar-matra semakin solid sehingga operasi gabungan dapat dijalankan dengan sinergi maksimal,” ujar Fahira Idris di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (11/8).
Pasca digelarnya Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer ini, Fahira Idris memaparkan enam harapannya kepada TNI. Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, tidak hanya memperluas struktur organisasi, TNI perlu memastikan setiap prajurit memiliki keterampilan militer, kemampuan analisis situasi, serta integritas moral yang tinggi. Kualitas individu akan menentukan efektivitas pasukan di medan tugas.
Kedua, penguasaan teknologi pertahanan modern. Dengan ancaman yang semakin kompleks, prajurit harus menguasai sistem persenjataan, radar, komunikasi, dan teknologi intelijen terkini. Modernisasi peralatan harus diiringi peningkatan kemampuan mengoperasikan dan memeliharanya.
Ketiga, kemampuan adaptif terhadap perubahan ancaman. Dinamika geopolitik menuntut TNI mampu membaca potensi ancaman sejak dini, baik dari aspek militer, siber, maupun non-tradisional seperti bencana dan pandemi. Kemampuan adaptasi akan menentukan kecepatan dan ketepatan respons.
Keempat, penguatan kepemimpinan di satuan elit. Fahira Idris mendukung peningkatan status kepemimpinan di Kopassus, Kormar, dan Kopasgat menjadi bintang tiga. Peningkatan ini diharapkan mendorong efektivitas koordinasi, perencanaan, dan eksekusi operasi strategis dengan skala nasional maupun internasional.
Kelima, peningkatan sinergi antar-matra. Operasi gabungan darat, laut, dan udara harus berjalan mulus melalui koordinasi yang solid. Sinergi ini akan memperkuat daya pukul TNI dalam menghadapi ancaman terintegrasi.
Keenam, penguatan hubungan tni dengan rakyat. Sebagai “tentara rakyat”, Fahira Idris juga berharap, TNI semakin dekat dengan masyarakat, menjaga komunikasi, dan memastikan bahwa setiap operasi membawa rasa aman serta manfaat bagi warga negara.
“Dengan visi yang jelas dan semangat pengabdian yang tinggi, TNI akan terus menjadi kekuatan yang disegani, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga regional, menjaga Merah Putih berkibar dengan gagah di setiap jengkal tanah air,” pungkas Fahira Idris.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto, pada Minggu (10/8/2025), meresmikan total 162 satuan baru di lingkungan TNI, saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2025 tentang Susunan Organisasi TNI. Penambahan satuan, mulai dari tingkat Komando Daerah Militer hingga Batalyon Teritorial Pembangunan, dinilai sebagai kebutuhan strategis untuk membangun pertahanan negara yang kokoh.
Rincian satuan baru tersebut meliputi 6 Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, 3 Komando Daerah Angkatan Udara, 1 Komando Operasi Udara, serta 6 Grup Komando Pasukan Khusus. Selain itu, diresmikan pula 20 Brigade Teritorial Pembangunan, 1 Brigade Infanteri Marinir, 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan. Tambahan lainnya mencakup 5 Batalyon Infanteri Marinir dan 5 Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.#