Tokoh muda Papua Petrodes Mega Keliduan resmi hengkang dari DPP Pemuda Perindo. Per tanggal 10 September 2025, Petrodes menanggalkan jabatan sebagai Wakil Ketua Umum I yang membawahi urusan Intelpolhum (Pembenahan Internal dan Kajian Strategis Politik Hukum dan HAM) yang sudah diembannya beberapa tahun belakangan.
Menurut Petrodes, dirinya mengundurkan diri dari Perindo karena ingin berkembang lebih luas dalam memperjuangkan visi dan misinya sebagai anak muda Papua.
“Hari ini, tepat 3 tahun saya bergabung di Perindo, tepatnya pada 10 September 2022. Dan kalau Mama saya masih hidup, berarti pas di hari ulang tahun almarhum Mama saya yang lahir di Biak, Papua pada tanggal 10 September 1950. Jadi proses saya masuk ke Perindo ini juga saya jadikan sebagai momentum untuk mengenang kasih sayang mama saya selama ia hidup,” ujar pria yang biasa disapa Mega itu.
Selain itu, kelahiran sang Mama juga sebagai alarm pengingat bahwa dirinya harus bisa turut berkontribusi bagi Tanah Papua, khususnya Biak Numfor, sebagai kampung kelahiran Mama-nya.
“Itu juga bentuk balas jasa kepada mendiang Mama saya. Makanya saya bertekad menjadi seseorang yang bisa memperjuangkan Biak khususnya dan Papua pada umumnya,” tukas Mega yang juga mantan pimpinan organisasi mahasiswa Uncen dan juga sebagai inisiator sekaligus pendiri Aliansi PAPEDA (Papua Penuh Damai) di Jakarta.
Dijelaskan Petrodes Mega, sebenarnya tidak ada alasan yang terlalu krusial untuk keluar dari Perindo. Dirinya hanya ingin mencari angin segar dan tantangan baru karena setelah 3 tahun berada di DPP Pemuda Perindo dengan segala dinamikanya.
“Disini (DPP Pemuda Perindo-red), saya masih merasa sedikit lambat dan juga mungkin hasrat politik saya dalam memperjuangkan visi dan misi saya lebih besar, melebihi kapasitas saya di sini. Sehingga di hari ini, tepat 3 tahun saya di sini,saya memilih dan mengambil keputusan untuk mengundurkan secara baik-baik. Kemudian saya juga memposisikan diri saya pada ruang yang tepat, yang diharapkan dapat menjadi wahana yang mampu menampung hasrat politik saya untuk memperjuangkan visi-visi besar saya yang sudah saya perjuangkan selama ini,” tambah Mega.
Mega juga mengakui bahwa keputusan pengunduran diri ini merupakan sebuah keputusan besar yang melalui pergumulan yang cukup serius. Namun semua tentu sudah berdasarkan pertimbangan yang matang serta kesiapan diri terhadap konsekuensi-konsekuensi logis, juga langkah-langkah strategis yang akan ditapaki selanjutnya.
“Ya, kalau boleh jujur, sebenarnya saya cukup berat untuk mengambil keputusan ini karena ada cerita haru yang berharga pada proses saya masuk dan berdinamika di Perindo. Namun saya sudah pertimbangkan matang-matang. Saya mengambil keputusan ini atas dorongan beberapa kawan lama yang juga sevisi dan sepergerakan di Jakarta. Kebetulan ada beberapa kawan yang juga memegang peranan penting di beberapa organisasi sayap kepemudaan di tingkat DPP parpol di Indonesia. Salah satunya di partai yang cukup seksi saat ini, yang kebetulan kemarin baru saja berulang tahun,” ucap Mega.
Sosok Petrodes Mega Keliduan merupakan tokoh muda Papua yang selalu aktif menyuarakan persoalan kemanusiaan serta persoalan persoalan Papua di tingkat nasional. Salah satunya sempat melaporkan Ruhut Sitompul atas dugaan ujaran kebencian serta hinaan rasis terhadap orang Papua ke Polda Metro Jaya pada tahun 2021 lalu.