Semangat kedaerahan, kedekatan suku atau asal muasal seseorang mampu mempersatukan individu-individu dalam satu visi. Salah satunya adalah para warga perantauan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) Banten dan Bandung yang berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Mereka menggagas sebuah ikatan keluarga yang diberi nama Induk Warga Asal Kabupaten Kebumen (IWAKK) Walet ( Wani lan Ulet ) Emas ( Eling maring asale ) yang sudah eksis sejak tahun 2001.
Jumlah anggotanya dari tahun ke tahun semakin banyak, mulai dari yang usia tua hingga yang muda. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar IWAKK Walet Emas kemudian menggagas pendirian IWAKK Walet Emas Muda, yang anggotanya khusus para anak muda.
Pada tanggal 27 September 2025 pada saat acara Gebyar Budaya Walet Emas 2025, bertempat di Plaza Stadion Candrabaga Bekasi, IWAKK Walet Emas Muda dikukuhkan oleh Mayjen TNI Purn Ibnu Darmawan ( Ketua Umum Iwakk Walet Emas ), dengan Arifin Dwi Wicaksono didapuk sebagai Ketua. Iwakk Walet Emas Muda dibentuk tidak lepas dari keberadaan induknya ( IWAKK Walet Emas) yang dirasa begitu penting dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya para perantau dari Kabupaten Kebumen dan daerah asal.
IWAKK Walet Emas Muda, lanjut Arifin, dibentuk untuk wadah atau sarana bertemu dan berkumpul warga perantauan dari Kabupaten Kebumen yang ingin berbuat sesuatu, untuk kampung halaman, antara lain gerakan sosial, kemasyarakatan, budaya dan mencari peluang investasi untuk Kabupaten Kebumen.
“Sama halnya dengan tujuan induk kita, IWAKK Walet Emas Muda juga mendukung penuh apa yang selama ini sudah dijalankan oleh organisasi induk. Bahkan di sini, kegiatan IWAKK Walet Emas akan semakin diperkuat, karena IWAKK Walet Emas Muda, berisi anak anak muda yang masih penuh semangat, kreativitas dan inovasi,” papar Dia.
Oleh karena itu, Arifin Dwi Wicaksono yakin, kegiatan para perantau Kabupaten Kebumen di Jabodetabek, Banten dan Bandung, akan semakin solid dan terstruktur sehingga diharapkan mampu membawa perubahan secara signifikan dan cepat bagi kemajuan daerah.
“Dukungan dari anak muda sangat luar biasa. Seiring perubahan zaman di era digitalisasi ini, peran anak muda sangat dominan. Merekalah yang akan memegang peranan karena inilah dunianya. Dan itu, sangat diperlukan untuk membangun daerah kita khususnya dan membangun Indonesia, ucapnya.