Thursday, November 20, 2025
HomePolitikHal-Hal yang Perlu Dicermati Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua

Hal-Hal yang Perlu Dicermati Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua

JAKARTA – Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, diharapkan dapat benar-benar mengatasi isu kesejahteraan masyarakat Papua dan sejumlah persoalan lain di Bumi Cendrawasih.

Hal itu disampaikan aktivis muda Papua, Petrodes Mega Keliduan, merespons dilantiknya 10 orang yang tergabung dalam Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Mega yang merupakan mantan pimpinan organisasi mahasiswa di Universitas Cendrawasih, merasa perlu menyampaikan dukungan moril terhadap Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua, serta Badan Khusus Percepatan Pembangunan Papua (BKP3) yang dipimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Saya ucapkan banyak terima kasih dan apresiasi besar kepada bapak Presiden RI Prabowo Subianto. Sebagai bentuk dukungan untuk komite dan badan terkait, saya memiliki sumbangan pemikiran. Semoga dapat menjadi catatan penting,” kata Mega di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Pertama, Mega berharap komite yang sudah dibentuk tidak mengabaikan Universitas Cendrawasih sebagai kampus tertua, sekaligus barometer pembangunan di Papua.

“Universitas Cenderawasih tentu punya kajian-kajian komprehensif terkait sejarah dan strategi upaya penyelenggaraan pembangunan di Papua dari era ke era hingga saat ini,” tegasnya.

Kemudian Mega menilai, penting adanya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi wilayah kemaritiman di Papua. Hal itu disebut sebagai solusi dalam pemerataan pembangunan, serta dapat menunjang indonesia sebagai poros maritim dunia.

Selain itu Mega berharap badan dan komite terkait dapat menjadi akslerator dan mediator dalam menjawab persoalan mendasar tentang kesejahteraan rakyat Papua, khususnya terkait peluang pasar bisnis antara pengusaha papua dan investor dalam dan luar negri.

“Karena selama ini terkesan tertutup dan hanya terbuka bagi kaum tengkulak yang mengambil untung besar dan bukan dari orang asli Papua. Dan jangan lupa penertiban izin-izin usaha pertambangan liar yang mengeruk dan mencuri kekayaan sumber daya alam Papua,” paparnya.

Mega yang merupakan alumni Universitas Cendrawasih jurusan antropologi, memandang perlu ada percepatan pemekaran wilayah Provinsi Maritim Papua Utara, yang saat ini masih dibahas sebelum masuk prolegnas di DPR RI.

“Hal ini penting sebagai ransangan atau stimulan percepatan pembangunan di Papua, sebagaimana yang diharapkan dari pembentukan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua dan BKP3,” ujarnya.

Hal-hal tersebut, lanjut Mega, merupakan aspirasinya sendiri karena pernah berkecimpung dalam kerja-kerja sosial kemasyarakatan, terjun langsung ke kampung-kampung di Papua.

“Saya tentu sudah memiliki catatan-catatan yang menjadi PR dalam membangun Papua, sehingga sekiranya empat hal tadi dapat menjadi bagian dalam strategi dan upaya kerja-kerja lembaga dan komite terkait,” jelasnya.

Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua diketuai Velix Vernando Wanggai. Adapun sembilan anggotanya yaitu John Wempi Wetipo, Ignatius Yogo Triyono, Paulus Waterpauw, Ribka Haluk, Ali Hamdan Bogra, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, Yani, John Gluba Gepze, serta Johnson Estrella Sihasale.

BERITA LAIN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments